Translate

Senin, Februari 20

Pemanfaatan Bunyi


(1)   Aplikasi Ultrasonik. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:

a)      kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima ultrasonik memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik.
b)      mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan penerimaan pulsa adalah :
                 

c)      alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak kepala.



(2)   Manfaat cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

a)      Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mengetahui siang dan malam.

b)      Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.



(3)   Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

a)      Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan lainnya.

(4)   Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

a)      menentukan kedalaman laut

Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika waktu getaran (bunyi) merambat (t) sekonuntuk menempuh jarak bolak-balik yaiu 2 L meter, maka cepat rambat dapat dihitung sebagai berikut.
               

Di mana:

v = cepat rambat bunyi (m/s)

L = dalamnya laut (m)

t = waktu (t)

b)      melakukan survei geofisika

mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi atau untuk menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang mengandung endapan minyak

c)      prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan pelat logam, pipa dan pembungkus logam yang mudah korosi (karat).

d)     Mendeteksi retak-retak pada struktur logam

Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonic inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.

Senin, Februari 13

Objek Di Candi Ratu Boko


A. GAPURA
Gapura Kraton Boko terdiri dari dua buah, yaitu gapura pertama dan gapura kedua. Gapura pertama terdiri dari 3 pintu, yaitu dua gapura apit dan satu gapura utama di tengahnya. Sedangkan gapura kedua terdiri dari 5 pintu, ang terdiri atas empat gapura apit dan satu gapura utama berada di tengah.Bahan pembuatan kedua gapura ini adalah batu andesit dan batu putih. Fungsi dari kedua gapura ini untuk memasuki wilayah Kraton Ratu Boko.

B.     CANDI PEMBAKARAN
Candi Pembakaran terbuat dari batu andesit berukuran panjang 22,60 m, lebar 22,33 m dan tinggi 3,82 m. Candi ini terletak di timur laut kira-kira 37 m dari gapura kedua. Disebut dengan Candi Pembakaran, karena didasarkan pada penemuan abu di sumuran candi sehingga orang-orang beranggapan bahwa bangunan ini dulunya merupakan tempat pembakaram penyimpanan abu jenazah raja. Setelah di teliti lebih seksama, abu tersebut adalah pembakaran kayu dan tidak ada indikasi sebagai sisa pembakaran tulang.

C.    SUMUR SUCI
Sumur ini berukuran 2,30 m x 1,80 m, kedalaman air pada musim kemarau sekitar 2 m, sedangkan kedalaman sumur sekitar 5 m dari muka tanah. Dahulu air ari sumur ini digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan di candi pembakaran. Sebuah candi harus dibangun pada tempat yang ada sumber airnya, dan jika tidak maka dibuat tempat penyimpanan air.
Air sumur ini diyakini mengandung tuah. Pada saat dilaksanakan upacara tawur agung, satu hari sebelum hari raya nyepi bagi umat hindu, sumur ini diambil airnya digunakan sebagai air suci. Air suci diambil dari sumur dengan menggunakan wadah berbentuk kendi, selanjutnya diber doa dan mantra oleh para pendeta dan dibawa ke halaman candi Prambanan yang menjadi tempat pelaksanaan upacara tawur agung.

D.    PASEBAN
Paseban di Kraton Ratu Boko ini ada dua, yaitu paseban timur dan paseban barat. Dua paseban ini diperkirakan saling berhadapan. Paseban timur memiliki ukuran panjang 24,6 m, lebar 13,3 m dan tinggi 1,16 m. Sedangkan paseban barat memiliki ukuran panjang 24,42 m, lebar 13,34 m dan tinggi 0,83 m. Namun kedua paseban ini fungsinya belum diketahui secara pasti. Dinamakan paseban karena berdasarkan analogi dengan bangunan kraton pada masa sekaran. Paseban adalah ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui raja.

E.     PENDOPO
Pagar pendopo memiliki panjang 40,80 m, lebar 33,90 m, 3,45m tinggi murah. Kaki dan atap terbuat dari batu andesit sedangkan tubuh pendopo terbuat dari batu  putih. Di dalam pagar ada dua buah batur. Batur sisi utara memiliki panjang  20, 57 m, lebar 20,49 m, dan tinggi 1,43 m. Sedangkan batur selatan disebut pringgitan dan memiliki panjang 20,50 m, lebar 7,04 m, dan tinggi 1,51 m. Kedua batur terhubung oleh selasar yang terbuat dari batu andesit. Di atas batur pendopo ini ada 24 umpak dan di atas batu pringgitan ada 12 buah. Umpak berfungsi sebagai landasan tiang penyangga yang terbuat dari kayu.


F.     MINIATUR CANDI
Disebelah selatan Pendopo, terdapat 3 tiga buah miniatur candi. Di depan miniatur tersebut terdapat sebuah kolam berbentuk persegi. Tiga miniatur tersebut mungkin menjadi semacam tempat suci bagi agama Hindu atau Budaha di komplek Kraton Ratu Boko

G.    GUA LANANG
Gua Lanang yang terletak di timur laut 'paseban' merupakan lorong persegi dengan tinggi 1,3 m, lebar 3,7 m dan dalam 2,9 m. Di dalam gua, masing-masing di sisi kiri, kanan dan belakang, terdapat relung seperti bilik. Pada dinding gua terdapat pahatan berbentuk semacam pigura persegi panjang. Mackenzie menemukan patung di depan Gua Lanang ini.Gua Lanang memiliki fungsi sebagai tempat meditasi laki-laki.

H.    GUA WADON
Gua Wadon yang terletak sekitar 20 m ke arah tenggara dari 'paseban' lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan Gua Lanang, yaitu tinggi 1,3 m, lebar 3 dan dalam 1,7 m. Di bagian belakang gua terdapat relung seperti bilik.Gua Wadon memiliki fungsi tempat meditasi perempuan. Disebut Gua Wadon karena ada semacam relief yang menggambarkan alat kelamin (lambang Yoni) di atas pintu. Lambang Yoni biasanya dilengkapi dengan lambang Lingga (lambang alat kelamin laki-laki), yang merupakan salah satu perwakilan dari Dewa Siwa dalam agama Hindu. Kesatuan antara Lingga dan Yoni adalah subur dan sejahtera.

I.       PANORAMA
Ratu Boko terletak di daerah dataran tinggi, sekitar 3 km sebelah selatan Candi Prambanan. Dari atas bukit terliah pemandangan indah dengan latar Gunung Merapi juga Candi Prambanan. Menuju ke arah barat, pemandangan kota Jogja pun dapat dilihat. Sedangkan ke arah selatan terdapat panorama mempesona Bukit Seribu.

J.      BOKO RESTO
Boko Resto adalah sebuah restoran yang ada di Kraton Ratu Boko. Halaman Boko Resto bersih dan nyaman untuk beristirahat. Disini kita dapat memesan berbagai makanan seperti nasi goreng, bakmi goreng, spaghetti, daging steak, dan masih banyak lagi. Kita juga dapat melihat panorama yang indah disini.

K.    KOLAM PEMANDIAN DAN KEPUTREN
Di sebelah timur pendopo, terdapat Komplek Kolam Pemandian yang dikelilingi oleh pagar empat persegi panjang. Komplek ini terdiri dari 3 kelompok. Kelompok pertama, terdiri dari 3 buah kolam berbentuk persegi empat. Dua di antaranya memanjang dari utara sampai selatan, dan keduanya dipisahkan oleh sebuah gerbang. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari 8 kolam bundar yang dibagi dalam 3 baris.Selain itu, juga terdapat Keputren (Istana atau Tempat Tinggal Putri), dimana di dalamnya terdapat sebuah kolam persegi panjang berukuran 31 x 8 m2 yang dikelilingi oleh pagar. Pagar ini mempunyai 2 gerbang, masing-masing terletak di sebelah baratdaya dan timurlaut.

L.     ALUN-ALUN
Alun-alun sendiri berfungsi sebagai tempat atau area untuk melaksanakan upacara adat.

Wisata Ratu Boko



   Wisata Kraton Ratu Boko secara geografis terletak di Desa Ndawung, Kelurahan Boko Harjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,Yogyakarta. Dilihat dari ketinggian objeknya, terletak pada ketinggian 192,97 m di atas permukaan air laut. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha.
   Situs Kraton Ratu Boko merupakan peninggalan agama Budha dan Hindu. Dari sejarah yang ada, Kraton ini berdiri kurang lebih pada abad ke-8 atau sekitar tahun 792 masehi. Kraton ratu Boko didirikan oleh Rakai Penangkaran, keturunan dari Dinasti Sailendra yang beragama budha.Awalnya Kraton Ratu Boko bernama Abhayagiri Wihara pada masa Rakai Panangkaran. Secara garis besar Abhayagiri Wihara adalah suatu tempat yang ada  di atas bukit dengan penuh kedamaian. Kemudian pada tahun 856 masehi yang tandinya bernama Abhayagiri Wiharaberubah nama menjadi Kraton Walaing.Perubahan nama dilakukan oleh Rakai Walaing pu Kumbhayoni yang diketahui berkuasa pada tahun 856-863masehi.Tahun 856 masehi sudah merupakan peninggalan agama hindu. Kaitannya dengan Prambanan,tahun 856 M pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari keturunan Dinasti Sanjaya yang beragama hindu
  Kraton Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Seratus tahun kemudian baru dilakukan penelitian yang dipimpin oleh FDK Bosch dari Eropa dan dipublikasikan dalam buku Keraton van RatoeBoko. Menurut tanggapan para ahli sejarah, candi ini memiliki multi fungsi, yakni sebagai benteng keraton, tempat ibadah, dan gua.